- H. DIDIN D. BASOENIIdentik Dengan Sosok MANG OHLE, Tokoh Kartun HU Pikiran Rakyat
22 Aug 2001 - 12:00 am
Pengertian "kartun" dalam dunia seni rupa adalah rancangan awal dari sebuah lukisan dinding, rancangan arsitektur atau sket untuk karpet. Pengertian kartun yang kita kenal sekarang dimulai tahun 1843 ketika majalah Inggris Punch memuat lukisan karya John Leech yang merupakan parodi dari lukisan dinding yang akan menghiasi Gedung Parlemen di London. Sejak saat itu tema kartun dipakai untuk menyebut lukisan yang mengandung unsur satir, kelakar atau humor.
Sebagaimana kita ketahui bersama hampir semua surat kabar di Indonesia memiliki tokoh kartun. Satu diantara tokoh kartun yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat adalah Mang Ohle. Hal ini dikarenakan secara periodik Mang Ohle senantiasa mengunjungi penggemarnya pada setiap hari Sabtu melalui HU Pikiran Rakyat.
Mang Ohle merupakan Tokoh Kartun dari Bandung yang paling tua dan masih malang-melintang dalam dunia pers. Tokoh Kartun Mang Ohle muncul untuk pertama kalinya pada tahun 1955 dan divisualisasikan oleh Sutedjo setelah melalui diskusi panjang di jajaran redaksi Harian Pikiran Rakyat.
Sosok Tokoh Kartun Mang Ohle dalam penampilannya dapat memecahkan berbagai masalah sekalipun masalah itu pelik dan sulit. Penampilan Mang Ohle yang agak gemuk dan tidak pernah lepas dari kaus hitam, sarung dan peci yang "dempek" atau lebih pendek dari ukuran normal. Peci demikian di Jawa Barat saat ini lebih dikenal dengan nama Peci Mang Ohle. Mang Ohle dan isterinya Bi Ohle, memiliki dua orang anak yakni si Ujang dan si Nyai.
Hal ini merupakan sebuah gambaran ideal dari sebuah keluarga kecil. Pada tahun 1963 Mang Ohle berganti tuan yakni Soewardi Nataatmadja dan menggambarnya selama 19 tahun. Tahun 1983 kembali Mang Ohle berganti kartunis, kali ini T.Sutanto. Setahun kemudian, hadir Didin D. Basoeni yang mempertahankan karakternya sampai sekarang.
Sebagai catatan Mang adalah panggilan akrab dalam Bahasa Sunda untuk orang yang lebih tua yang berarti paman.
H. Didin D. Basoeni sebagai kartunis generasi ketiga dari sosok Mang Ohle selalu lekat di hati masyarakat pembacanya. H. Didin D. Basoeni cukup lama menekuni pekerjaannya sebagai Wartawan HU Pikiran Rakyat. Didin tercatat sebagai anggota PWI sejak tahun 1966.
Sosok Didin D. Basoeni yang low profile ini, lahir di Ciparay Kabupaten Bandung pada tanggal 22 September 1943. Saat ini memegang jabatan sebagai Wakil Pimpinan Umum/Pemimpin Redaksi SKM "Mitra Bisnis" Surat Kabar terbitan Pikiran Rakyat Group.
Ayah dari tiga orang putera, buah perkawinannya dengan isterinya yang tercinta Hj. Ratna Komala ini memiliki banyak pengalaman kerja. Selain menggambar, Didin D. Basoeni juga piawai dalam menulis cerpen dan puisi dan dimuat di berbagai media cetak baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa Sunda mulai tahun 1960. Selain itu juga pernah bekerja di Redaksi Majalah Langensari, Kancil, Pitaloka, Mandala, Galura dan sebagai pencetus majalah musik "Aktuil". Kartunis yang menampilkan sosok Mang Ohle sebagai seorang bapak yang bijak, sederhana dan pintar ini juga berprofesi sebagai guru di salah satu SMP swasta di Kota Bandung.
H. Didin D. Basoeni menempuh pendidikannya mulai dari SR, SMP, SMA dan Seni Rupa ITB. Selain pernah mengenyam pendidkan di Fakultas Hukum Uninus, Didin juga pernah mengikuti berbagai penataran. Bersama tokoh-tokoh kartun lainnya, yaitu Panji Koming (Harian Kompas), Pak Tuntung (Harian Analisa Medan), Pak Bei dan I Brewok dari Bali, pada tanggal 13 Maret tahun 2000, Mang Ohle diangkat menjadi desain prangko dalam penerbitan bertajuk Tokoh Kartun.