- Prof. DR. H.M. Sambas WiradisuriaMASYARAKAT SUNDA HARUS MENGUSAI IPTEK UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
10 Jun 2002 - 5:35 am
Salah satu upaya untuk memajukan masyarakat Sunda pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, adalah dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi sangat penting untuk menopang industrialisasi yang dimulai dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang sudah teruji. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat kita tangguh dalam kompetisi global.
Hal tersebut disampaikan Inohong Sunda kita kali ini yakni Prof. DR. H.M. Sambas Wiradisuria. Putera Daerah Sunda ini dilahirkan di Garut pada tanggal 29 Januari 1935. Beliau adalah salah seorang pakar ilmu kedokteran dengan spesialisasi ilmu kedokteran anak.
Prof. Sambas merupakan putera ke 7 dari 8 bersaudara. Ayahnya Rd. Alibasyah Wiradisuria yang di masa mudanya bertugas sebagai pamong praja dengan jabatan Wadana di Garut, ibunya adalah Rd. Ayu Purnamaningrat teureuh Sumedang Larang.
Inohong Sunda suami dari Ny. Siti Aminah Zakaria ini, mengamati secara serius kemajuan masyarakat Sunda. Salah satu upaya untuk memajukan masyarakat Sunda, beliau juga ikut serta secara aktif dan mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Kempelan Wargi Sukapura (KWS), Rukun Wargi Sumedang serta kempelan wargi-wargi lainnya. Beliau juga merasa gembira dan menyambut baik dengan diadakannya kegiatan-kegiatan oleh masyarakat Sunda. Seperti halnya penyelengaraan Konferensi Internasional Bahasa Sunda (KIBS), Konferensi Basa Sunda (KBS) serta kegiatan lainnya yang muncul untuk menumbuhkembangkan serta mempertahankan kelestarian Seni dan Budaya Sunda yang diselenggarakan oleh organisasi kasundaan.
Pendidikan formalnya dimulai semenjak SD di Garut sampai dengan tahun 1947, SMP di Jalan Ksatryaan Bandung, SMA bagian B di Jl. Belitung Bandung pada tahun 1953, serta lulus dari fakultas kedokteran UI pada tahun 1959. Setelah menyelesaikan pendidikan spesialisasinya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1962, kemudian pindah ke Universitas Padjadjaran (UNPAD) pada tahun 1963, untuk kemudian beliau memperdalam bidang Ilmu Kesehatan Anak di University of Pennsylvania Amerika Serikat.
Bidang Kedokteran yang dipilihnya, merupakan kecintaannya akan ilmu-ilmu Biologi dan aspek kehidupan. Hal lainnya adalah, adanya dorongan dari ibu tercintanya yang sangat dekat dengannya serta menjadi idola dan suri tauladan baginya.
Selama mengabdikan diri di UNPAD, Prof. Sambas pernah di percaya memegang jabatan sebagai Kepala Bagian Anak di Fakultas Kedokteran, Pembantu Dekan dan Pembantu Rektor I. Sekarangpun ayah dari Ir. Arief Bimanyu, Dra. Dewi Ariani dan Achmad Wiradisuria ini dipercaya sebagai Kepala Bagian Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial.
Tokoh yang ditinggalkan oleh ayah tercintanya semenjak berusia enam tahun ini, memiliki prinsip hidup: "Tidak harus merasa sukses dalam berkarya dan diusahakan untuk tidak gagal dalam menjalankan perannya sebagai Kepala Keluarga".
Menyambut kehadirannya media massa berbahasa Sunda yang berbasis internet seperti halnya SundaNet.Com, diharapkan akan bisa menjadi panggeuing bagi masyarakat untuk ikut serta ngamumule Seni dan Budaya Sunda. Walaupun masalah dana selalu menjadi hambatan, perlu kiranya dilakukan inovasi-inovasi seperti yang dilakukan masyarakat India. Dimana pembangunan di India banyak diarahkan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Pendekatan yang dilakukan harus bersifat kolektif, holistic dan integrative, saran Prof. Sambas.
Prof. DR. H.M. Sambas Wiradisuria, Inohong Sunda kita ini aktif membina pendidikan, merintis pengembangan kesenian, budaya, bahasa serta memprakarsai pendidikan. Selain itu juga, beliau membidani biro konsultasi ibu dan anak.
Dalam era global ini, beliau menghimbau masyarakat Sunda untuk bersama-sama mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan di Tatar Nasional maupun di Tatar Internasional dengan berbekal ilmu pengetahuan yang memadai. Demikian pesan yang disampaikan Prof. DR. H.M. Sambas Wiradisuria melalui SundaNet.Com.