- Naskah Kuna: WAWACAN SANG BATARA RAMA
25 Jun 2002 - 7:47 am
Batara Rama adalah anak sulung Dasarata, raja negri Ngayogya atau Yogyapala. Saudara-saudaranya ialah perbu Barata, Lasmana dan Turgana. Batara Rama beristerikan Dewi Sinta, anak Perbu Janaka raja negri di Mantilireja. Rama diperintahkan ayahnya menjaga para pendeta yang sedang bertapa di gunung, karena mereka sering diganggu oleh raksasa.
Setelah Perbu Dasarata meninggal, yang menggantikannya jadi raja di Yogyapala ialah Perbu Barata.
Dalam perjalanan di hutan, Dewi Sinta dicuri oleh Perbu Dasamuka, atau Rahwana, raja raksasa di Alengka Direja. Raja ini bersaudarakan tiga orang ialah Kombakarna, Sarpakanaka dan Arya Wibiksana. Kombakarna dan Sarpakanaka (perempuan) berupa raksasa, sedangkan Wibiksana manusia.
Batara Rama kemudian menyerang Negri Alengka, hendak merebut kembali Dewi Sinta. Dalam penyerbuan ini Rama dibantu oleh Perbu Sugriwa, raja kera di negri Guha kiskenda yang mengerahkan semua bala tentaranya.
Sugriwa membantu Rama karena ia pernah mendapat pertolongan pula dari Rama. Dikisahkan istei raja itu direbut oleh saudaranya yang bernama Perbu Sobali. Tahta kerajaan Guha Kiskenda diambil alih pula, sehingga perbu Sugriwa terpaksa menyingkir selama belasan tahun hidup terasing di hutan. Batara Rama membunuh Sobali dan mengembalikan Sugriwa ke atas tahtanya.
Dalam penyerbuan ke Alengka, Rama mendapat kesulitan karena jalan terhalang laut yang lebar. Maka kemudian dibuatlah tambak sehingga semua tentara kera berhasil menyebrang. Maka peperanganpun terjadilah dengan hebatnya.
Sebelum perang besar itu terjadi, dikisahkan terjadi perselisihan antara Rahwana dengan Wibiksana, karena sang raja memang berperangai kejam, sementara adik bungsunya itu seorang yang adil dan bijaksana. Sebagai akibat perselisihan paham itu Wibiksana lalu bergabung memihak kepada Rama.
Alengka dapat dikalahkan. Rahwana tewas, demikian pula saudara-saudaranya dan anaknya. Bala tantaranya yang masih hidup menyatakan takluk. Wibiksana naik tahta di Alengka menggantikan Rahwana. Rama bersatu kembali dengan Dewi Sinta. Kemudian keduanya kembali ke Yogyapala diantar oleh Perbu Sugriwa, Wibiksana, dengan segala pasukannya. Maka bertemulah ketiga raja besar, Sugriwa, Wibiksana dan Barata.
Setelah mendapat nasehat dan petunjuk-petunjuk dari Batara Rama, maka Sugriwa dan Wibiksanapun kembali ke negrinya masing-masing. Batara Rama menjadi kepala raja-raja pada masa itu, ia dihormati dan disegani karena dialah yang mampu memakmurkan seluruh negri pada zaman itu.
Sumber: Naskah Wawacan Carios Sang Batara Rama
Pemegang Naskah: Drs. Dudu Prawiraatmaja - Alm. (Bandung)
Asal Naskah: Limbangan Garut