PESANTREN SURYALAYA

22 Jul 2002 - 5:25 am

Pesantren Suryalaya bertempat di Pagerageung, Tasikmalaya. Didirikan tanggal 17 September 1905 oleh Syeikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, yang lebih dikenal dengan sebutan Abah Sepuh. Pesantren ini mengajarkan ilmu Tarekat-Qodiriah-Naqsabandiah (TQN), yang intinya berupa ajaran agama Islam agar manusia hidup dan mati tetap dalam keridhoan Allah SWT, dengan bersumber kepada Qu'an, Hadis, Ijma dan Qias. TQN merupakan teori agar kita lebih cepat dan tepat dalam menggali api islam, iman dan ikhsan dengan tidak meninggalkan hukum-hukum sareat.

Asas dan tujuan pesantren ini adalah :
- Taqorub kepada Allah SWT
- Menjalankan perilaku Mardotillah
- Ma'rifat dengan Mahabbah kepada Allah SWT.

Sedangkan yang menjadi pedoman hidupnya, menginginkan atau membentuk manusia yang betul-betul iman kepada Allah SWT yaitu yang bisa membuktikan kemaslahatan lahir dan bathin kepada masyarakat dan negara.

Di pesantren Suryalaya, TQN dijelaskan kepada siapa saja yang merasa mempunyai kepentingan untuk menerima pendidikan TQN, dari semua lapisan masyarakat, dengan satu tujuan yaitu sama-sama ingin benar-benar mengerti dan merasakan bagaimana nikmatnya iman kepada ALlah SWT.

Pada zaman penjajahan Belanda, pesantren ini mendapat gangguan. Abah sepuh dilarang memberi pelajar TQN, dan surat izinnya untuk mendirikan pesantren dicabut, bahkan beliau pernah dimasukkan kedalam penjara. Tetapi secara sembunyi-sembunyi proses belajar dan mengajar TQN ini tetap berjalan.

Pada zaman kemerdekaan, karena pesantren ini terbukti membantu pemerintah dalam mendidik masyarakat, TQN diperbolehkan aktif kembali dan pesantrennya mendapat perlindungan pemerintah. Setelah Abah sepuh meninggal dunia pada tanggal 25 Januari 1956 (dalam usia 110 tahun), pimpinan pesantren diteruskan oleh anaknya bernama K.H. Sohibulwafa Tadjularifin yang dikenal dengan sebutan Abah Anom.

Dalam kepemimpinannya, pesantren memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat. Penganut-penganutnya yang disebut ikhwan, bukan saja tersebar di seluruh Jawa Barat, tetapi juga diluar Jawa Barat, bahkan tercatat perwakilannya di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Suriname, dan beberapa negara lainnya. Pesantren Suryalaya menyelenggarakan pula pendidikan umum yang berdasarkan ke-Islaman dari tingkat SD-SMP-SMA, bahkan sejak 1964 membuka program Perguruan Tinggi.

Sebagai penyelenggara pendidikan umum, pesantren mendirikan Yayasan Serba Bakti. Pesantren TQN Suryalaya memperhatikan pula kesehatan masyarakat pesantren dan disekelilingnya dengan membuka poliklinik umum. Di bidang perekonomian mendirikan koperasi yang diberi nama Hidmat. Selanjutnya pesantren ini berkembang menjadi pusat rehabilitasi bagi orang-orang yang kecanduan narkotika, yang dikelola oleh badan khusus yang diberi nama Inabah. Badan ini tersebar di beberapa tempat di seluruh Jawa Barat.



Sumber: Ensiklopedi Sunda, 2000.