- PESANTREN SUKAMANAH
8 Aug 2002 - 6:15 am
Pesantren Sukamanah terkenal, karena pada zaman pendudukan Jepang yang pertama berani melakukan pemberontakan terhadap Jepang. Lokasinya terletak di kampung Sukamanah, desa Cimerah, kecamatan dan kewedanaan Singaparna, Tasikmalaya. Pesantren didirikan oleh K.H. Zaenal Mustafa (Moestafa) pada tahun 1927.
Pada tahun 1930-an pesantren ini menonjol karena mengadakan pembaharuan dalam pendidikannya, antaranya dengan memberikan tafsir al-Qur'an dalam bahasa Sunda, disamping mengajarkan bahasa Belanda, sehingga menjadi pesantren yang terbesar bukan saja di desa Cimerah (disitu ada 12 pesantren), melainkan di seluruh Priangan Timur.
Pada masa menjelang kedatangan Jepang, pesantren Sukamanah mempunyai hampir seribu orang santri yang datang tidak hanya dari desa-desa sekitarnya, melainkan dari berbagai wilayah Jawa Barat. Ajengan Zaenal Mustafa aktif dalam kegiatan menentang pemerintah kolonial, sehingga pada tanggal 17 November 1941 ditangkap bersama beberapa ulama lain dengan tuduhan "menghasut rakyat". Dibebaskan tanggal 10 Januari 1942, tapi akhir Februari ditangkap lagi dan dibebaskan oleh balatentara Jepang yang baru mengalahkan Belanda. Dengan demikian mudah dipahami bahwa para santri pesantren SUkamanah mempunyai kesadaran tinggi terhadap ancaman kaum kafir atas agama dan tanah airnya.
Pemberontakan terhadap balatentara Jepang yang terkenal kejam dan buas pada bulan Februari 1944 (89 santri meninggal dalam pertempuran yang terjadi waktu pesantren itu diserbu tentara pemerintah Jepang dan K.H. Zaenal Mustafa bersama 22 orang pengikutnya dieksekusi di jakarta 25 Oktober 1944, sedang 79 orang dijatuhi hukuman penjara antara 5-7 tahun, 38 orang diantaranya meninggal dalam penjara karena disiksa), telah menyebabkan pesantren itu padam. Penduduk yang tidak ditangkap, banyak yang menyingkir. Baru pada tahun 1950-an pesantren tiu dihidupkan kembali oleh Kiai Fuad Muhsin, kemenakan dan menantu K.H. Zaenal Mustafa dan berkembang.
* Ensiklopedi Sunda, 2000