PUSAKA KEBESARAN LELUHUR PASUNDANTERKOLEKSI DI MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN

1 Aug 2003 - 3:51 am

Usaha permulaan benda-benda pusaka peninggalan leluhur, sebagai tempat penyimpanan dan penyelamat benda budaya yang tak ternilai harganya, hingga dapat memelihara dan merawatnya sebaik mungkin merupakan tujuan museum. Museum Prabu Geusan Ulun terletak di kota jantung Sumedang, 45 Km dari pusat Kota Bandung. Nama museum diambil dari nama tokoh sejarah Kharismatik yang berjaya dalam penyebaran agama Islam, memerintah pada tahun 1578 sampai tahun 1601. Museum ini didirikan dan dikelola oleh Yayasan Pangeran Sumedang (YPS). Sebagai benda cagar budaya berupa senjata dan perlengkapan perang, perhiasan, kitab kuno, gamelan, peralatan rumah tangga antik, pakaian kebesaran dan lain-lain.
Luas lokasi 1,8 Ha menempati gedung-gedung tua, arsitek tradisional Sunda, memiliki 6 buah gedung tempat penyimpanan dan memamerkan koleksi :

Gedung Srimanganti didirikan tahun 1708 oleh Dalem Adipati Tanumaja, merupakan tempat tinggal bupati beserta keluarga, sekarang digunakan auditorium dan tempat pergelaran Seni Ibing Klasik . Serambi depan menyimpan Gamelan panglipur abad ke-17 masa Pangeran Rangga Gede, jam dinding besar, gambar dan foto serta berbagai lukisan. Kamar tengah tempat tidur Pangeran Kornel dan meja marmer antik, lukisan peristiwa Cadas Pangeran, sebagai lukisan dan hiasan dinding dari negeri Belanda. Ruang tengah kursi Jepara hadiah dan ruang belakang koleksi baju kebesaran, baju pengantin leluhur Sumedang dan koleksi keramik Cina bekas Layang Dharmaja.

Gedung Bumi Kaler didirikan tahun 1850 oleh Pangeran Sugih. Arsitektur khas Sunda Julang Ngapak, terbuat dari matrial kayu jati, tersimpan koleksi naskah kuno/kitab Al- Qur'an tulisan tangan abad ke-18, kitab Waruga Jagat abad 18, kitab Riwayat abad ke 19 dengan huruf pegon, koleksi berbagai jenis uang luar dan dalam negeri dan lain-lain.

Gedung Gendeng dilanjutkan dibangun gedung Pusaka kebesaran leluhur Pasundan dan Sumedang serta Mataram. Koleksi berbagai jenis senjata tradisional aneka keris, badik, pedang bermacam bentuk Kujang Padjadjaran dan Patrem, tumbak polos dan trisula, gobang dan keris jaman Mataram dan Majapahit serta mahkota Binokasih dan siger juga aksesoris terbuat dari emas yang dipergunakan sewaktu penobatan Prabu Geusan Ulun.

Gedung Gamelan, tersimpan macam-macam gamelan, di antaranya Sari Oneng, pernah di pamerkan di Amesterdam (1883), Paris (1889) peninggalan masa Pangeran Panembahan. Gamelan degung Pangasih (abad ke-18) peninggalan masa Pangeran Kornel.

Gedung Kereta tersimpan antara lain Kereta Naga Barong, Keretek (delman) sarana transportasi tradisional dan andong.

Kemudahan dan kenyamanan kunjungan, kelengkapan panduan informasi serta pesenan seni pertunjukan tradisional buka tiap hari sejak pukul 08.00-14.00, kecuali hari Jum'at dan hari besar Nasional tutup.

Demikinan yang diungkapkan Aom Akhmad, Wakil ketua YPS.