DAYA SUNDA

30 Aug 2001 - 12:00 am

Organisasi sosial yang merupakan peleburan antara perkumpulan Pangauban Sunda yang didirikan di Bandung tanggal 22 Nopember 1952 dengan perkumpulan Sunda Budaya yang berkedudukan di Bogor.

Organisasi ini bertujuan untuk mempertinggi jiwa, harkat, derajat dan kebudayaan "Urang Sunda" dalam rangka turut serta membangun kemajuan Negara Indonesia. Garapannya meliputi bidang Kebudayaan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Pendidikan dan Politik.

Pengurus pertama organisasi ini diantaranya adalah Ir. Otong Kosasih (Ketua), Sukanda Bratamanggala (Wk. Ketua), Apandi Widaprawira (Sekretaris I) Aming Abdulhamid (Bendahara) dan Ema Bratakusuma (Anggota).

Pengurus pusat organisasi ini berkedudukan di Bandung dengan cabang-cabangnya tersebar di beberapa kota di Jawa Barat. Mendirikan pula Daya Sunda Istri, bagi anggota kaum wanita, almarhumah Hj. Halimah Poerwana.

Dalam Pemilihan Umum yang pertama (1956), Daya Sunda ikut berkipah dengan menggunakan Lambang Maung Lugay dengan nama GERAKAN PILIHAN SUNDA (GERPIS), dan berhasil memenangkan 1 kursi di Konstituante, yang dipercayakan kepada Soetisna Sendjaja.

Kegiatan lainnya menyelenggarakan Koperasi Simpan Pinjam, mendirikan sekolah-sekolah yang dikelola oleh Yayasan Atikan Sunda dan menerbitkan media massa berupa surat kabar Mingguan Kalawarta Kujang. Selanjutnya adalah Padepokan Penca Daya Sunda, Dangiang Daya Sunda, dan Bidang Seni Budaya.

Tokoh-tokoh Sunda yang pernah ikut aktif dalam Daya Sunda, antara lain Hasan Natapermana, Sulaeman, Djoewarsa, Djoemarma, Edang Soewanda, Djamhur. Pucuk pimpinan Daya Sunda sejak tahun 1994 sampai dengan saat ini adalah Hidayat Suryalaga ( Ketua), Adil Fadila Kusumah (Wk.Ketua), H. Danumihardja (Bendahara).


* Sumber: Ensiklopedia Sunda dan informasi langsung