SISINDIRANTradisi Menyindir Khas Orang Sunda

30 Aug 2001 - 12:00 am

Sisindiran merupakan sejenis sastra lisan warisan leluhur yang dalam setiap baitnya terdiri atas empat padalisan (baris). Selanjutnya setiap baris terdiri dari delapan pada (suku kata), sepintas memang mirip pantun Melayu. Akan tetapi dalam hal ini terdapat perbedaan, dimana dalam pantun Melayu satu barisnya berisi sepuluh suku kata.

Dilihat dari bentuknya, sisindiran terbagi atas Rarakitan, Paparikan, dan Wawangsalan. Sedangkan jika dilihat dari isinya, ada yang mengandung cinta kasih, wejangan, dan humor (sesebred).

Perlu diketahui, sisindiran merupakan salah satu budaya Sunda yang nyaris mati, bahkan pada dekade 70-an hampir tidak pernah terdengar masyarakat Sunda bertutur lewat sisindiran. Akan tetapi sesudah TVRI Bandung menayangkan acara tersebut, masyarakat seolah tersadar bahwa masih banyak Seni dan Budaya Sunda yang harus di-"mumule" atau dilestarikan.

Bila berbicara Sisindiran yang menjadi acara primadona TVRI stasiun Bandung, masyarakat Jawa Barat akan langsung teringat pada Caraka Sundanologi yang sebagai promotor acara tersebut. Walaupun sudah berdiri sejak Februari 1986, Caraka Sundanologi baru dikenal masyarakat semenjak mengudara di TVRI Stasiun Bandung dengan mascot acaranya Sisindiran tersebut.

Kegiatan pertamakali Caraka Sundanologi, adalah Kursus Mengarang Bahasa Sunda, mungkin yang pertama di Indonesia bahkan "Satu-satunya di dunia," ungkap Adang. S, Pupuhu Caraka Sundanologi.

"Akan tetapi, karena banyak anggotanya yang berorientasi seni, akhirnya berkembang selain bahasa dan sastra, tembang Cianjuran dan teater," tambahnya.

Selain Sisindiran, Caraka Sundanologi mengisi pula Acara Kandaga Budaya dan Sandiwara Sunda di TVRI Bandung. Ketiga acara tersebut memang mencerminkan upaya melestarikan dan mengangkat kembali kebudayaan Sunda. Banyak orang yang tiba-tiba rindu kepada tradisi, tatakrama dan bahasa Sunda yang tepat, yang nyaris terkubur oleh budaya barat.

"Seni tersebut merupakan Karya Sastra Sunda yang terikat dan disampaikan secara malibir (klise)," kata Adang S.

Berikut kutipan beberapa contoh dari Sisindiran:


  1. Meuli laksa ti Ciamis
    Kopi baseuh ka tonggohkeun
    Pangrasa kuring teh geulis
    Tapi euweuh nu bogoheun

  2. Meuleum Manggu tengah poe
    Dicokelan kayu api
    Malem Minggu ninggang sue
    Diapelan aki-aki

  3. Ngala laja sisi bilik
    Surawung jeung daun hiris
    Hirup bagja gede milik
    Dirariung kunu geulis

  4. Majar maneh cengkeh koneng
    Kulit peuteuy dina nyiru
    Majar maneh lengkeh koneng
    Kulit beuteung mani nambru

Bila anda punya koleksi Sisindiran, silahkan sampaikan lewat topik Sisindiran di "Ngadu Bako"-nya SundaNet.Com.

Cag !!!