CARITA PANTUN KUDA WANGI

11 Sep 2001 - 3:58 am

Dalam carita pantun ini diceritakan tentang Prabu Munding Liman, anak Raja Pajajaran, yang memerintah di negara Pasirbatang, mempunyai permaisuri Lenggang Kancana. Sang raja diam-diam pergi ke Gunung Wangi hendak memperisteri Nyi Lenggang Wangi, adik Prabu Kuda Wangi. Permaisuri Lenggang Kancana menyusul dan bertanya apakah Baginda akan pulang ke Pasirbatang ataukah akan menetap di Gunung Wangi? Baginda kembali ke Pasirbatang dengan membawa serta Nyi Lenggang Wangi, sedangkan Kuda Wangi tetap di Gunung Wangi.

Selanjutnya Kuda Wangi mengalahkan raja berbagai negara seperti Raja Nusa Bini, Raja Pulo Kancana, Raja Gunung Malela, Raja Pasirbatang Lembur Girang, Raja Pasirbatang Karang Tengah, Patih Gajah Haruman dari Pasirbatang Lemburhilir dan Wira Panggung dari Kuta Gangsa. Semuanya takluk dan mengabdi kepada Raja Pasirbatang Prabu Munding Liman.

Cerita ini bersama dengan 9 cerita pantun lain dari Baduy, Banten Selatan, dipublikasikan oleh J.J. Meijer (BKI, 1891).
Naskah huruf latin bersama tiga carita pantun lain terdapat di Museum Pusat (sekarang di perpustakaan nasional), berjudul Opat Carita Pantun Sunda (no. kat SD-3) berasal dari koleksi J.J. Meijer yang ketika menjadi kontrolir di perkebunan Gunung Kancana menyuruh jurutulisnya bernama Agus (Agoes) Raksa Atmaja (Atmadja) mencatat lakon-lakon pantun yang terdapat di daerah itu.


*** Sumber: Ensiklopedi Sunda, 2000.