Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci belum (55)

SASTERA LISAN BADUY

28 Jan 2002 - 11:09 pm

Urang "BADUY" Kanekes, yang bermukim di Pegunungan Kendeng, Banten Selatan, sebagai masyarakat tradisi murni, yang masih kuat menampakan cirri-ciri budaya Nusantara sebelum kedatangan Hindu dan Budha. Diantaranya, penghormatan kepada Roh Karuhun (leluhur) serta tercemin pula dalam sementara bentuk sastra lisannya yang mengandung nilai falsafah Sunda buhun, seperti pada mantera. Sampai kini pada era globalissasi komunikasi, pada penghujung Abad XX, masih kuat dan mantap berdiri dengan jatidirinya. Jatidiri, kepribadian, Sunda antara lain: menghormati karuhun, menjaga dan melestarikan lingkungan serta hidup dalam bergotong royong, serta bermusyawarah untuk mufakat.

MENGENANG PERMAINAN ANAK-ANAK TEMPO DULU

1 Nov 2001 - 11:52 pm

Kehidupan anak-anak di masa lalu jauh berbeda dengan anak-anak masa kini, terutama dalam hal permainan. Anak-anak tempo dulu kerap bermain dengan alam dan kehidupannya. Sedangkan anak-anak masa kini sudah dihadapkan pada berbagai permainan yang berbau elektronik dan barang-barang jadi yang siap dibeli di toko-toko mainan maupun Super Market atau Mall.

Anak-anak tempo dulu, permainannya kerap kali dihadapkan pada alam dan lingkungan sekitarnya. Permainan di malam hari tidak sama dengan permainan di pagi hari, siang hari, maupun sore hari. Selain itu juga cuaca maupun musim amat menentukan cirri khas dari permainan anak-anak tempo dulu. Sedangkan anak-anak zaman sekarang tidak lagi terpaut pada waktu, tempat maupun musim. Kapan saja dimana saja mereka bisa bermain dengan leluasa.

SEJARAH PURWAKARTA

12 Oct 2001 - 10:24 pm

Keberadaan Purwakarta tidak terlepas dari sejarah perjuangan melawan pasukan VOC. Sekitar awal abad ke-17 Sultan Mataram mengirimkan pasukan tentara yang dipimpin oleh Bupati Surabaya ke Jawa Barat. Salah satu tujuannya adalah untuk menundukkan Sultan Banten. Tetapi dalam perjalanannya bentrok dengan pasukan VOC sehingga terpaksa mengundurkan diri.

SEJARAH CIAMIS

11 Sep 2001 - 4:26 am

Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Asli Daerah (kerajaan) Galuh, yaitu disekitar Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Selanjutnya W.J Van der Meulen berpendapat bahwa kata "galuh", berasal dari kata "sakaloh" berarti "dari sungai asalnya", dan dalam lidah Banyumas menjadi "segaluh". Dalam Bahasa Sansekerta, kata "galu" menunjukkan sejenis permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut puteri raja (yang sedang memerintah) dan belum menikah.

SISTEM PERTAHANAN & KEAMANAN KITA SUDAH AMBRUKSambutan dari Letjen. Purn. Dr. H. Mashudi pada Acara Silaturahmi WI-ASGAR

31 Aug 2001 - 12:00 am

Sistem pertahanan dan keamanan negara kita saat ini sudah ambruk. Terutama setelah diembargo pihak asing. Indonesia sudah tidak mempunyai kekuatan apa-apa lagi, karena bagian terpenting untuk menjaga identitas bangsa sudah berada pada titik paling lemah.