Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci kondisi (24)

Ngawanohkeun: Dalih DjiunSeniman Topeng Cisalak

20 Feb 2006 - 2:31 am

Dina dunya seni hiburan geus moal bireuk ka ngaran Bokir (almarhum), pelawak lenong Betawi, kitu deui ka ngaran Mandra, Omas jeung Mastur, pelawak entragan ngora nu panginditanan tina seni topeng Betawi.

Tapi, mun nyebutkeun ngaran Dalih Djiun, pasti bakal kerung, tangtu bae da ngarana jarang midang dina telvisi, oge profesina lain pelawak. Papadaning kitu di lingkungan kasenian topeng Betawi boh di wilayah Betawi pinggiran saperti Bekasi, Tangerang, jeung Depok, boh di Betawi Tengah (kota) ngarana pada mikawanoh. Pangna dipikawanoh, sabab inyana salasaurang putra pasangan Dalih Djiun bin Dorak jeung Mak Kinang nu gede yasana mekarkeun kasenian "topeng Cisalak" katut topeng Betawi.

KAMPUNG NAGA

16 Jan 2005 - 1:01 am

Kampung Naga merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekolompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leleuhurnya. Hal ini akan terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat.

Kampung Naga secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan disebelah utara dan timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber iarnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah di tembok (Sunda sengked) sampai ketepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melaluai jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.

KETIKA SUNDA HANYA DIJADIKAN WACANAOleh : Ganjar Kurnia

14 Dec 2004 - 10:45 pm

Salah satu hikmah dari jatuhnya rezim Suharto, adalah semakin menggeliatnya sebagian "orang" Sunda untuk turut aktif di dalam kegiatan-kegiatan "kasundaan". Orang-orang yang pada zaman Suharto, tidak pernah terdengar percaturannya dalam "kasundaan", sekarang ini banyak yang muncul di permukaan. Kegiatan seminar, diskusi bertema "kasundaan" marak dilaksanakan dengan berbagai tema, seperti budaya, eknomi, sejarah, politik dsb. Memang ada olok-olok bagi mereka-mereka yang tadinya tidak pernah nongol di kegiatan "kasundaan", tapi sekarang ini tiba-tiba ikut sibuk, dengan menyebutnya sebagai mualaf Sunda.

KOTA BEKASIPERNAH MENJADI IBUKOTA KERAJAAN TARUMANAGARA

19 Oct 2004 - 2:18 am

Bila kita berkesempatan memasuki kota-kota yang berada di Tatar Sunda - Jawa Barat, yang terasa dan terekam sebagian besar adalah atmosfir kehidupan kota-kota bernuansakan "jaman sekarang" - kota metropolis - yang hampir seragam keadaannya. Malah kota Bekasi telah direncanakan untuk menjadi kota metropolitan, ditambah lagi secara geografis kewilayahan begitu dekat dengan Kota Jakarta. yang sudah lebih dulu menjadi metropolitan dengan sejumlah permasalahan yang menimpanya.

PESONA TARI TRADISI DALAM TOPENG CISALAK

27 Sep 2004 - 3:22 am

Asap pedupaan masih mengepul di antara nayaga saat seorang ronggeng (penari) wanita dengan mengenakan toka-toka, apok, kebaya, sinjang dan ampreng dengan warna cerah kuning, hijau dan merah setengah membungkuk pertanda memberi salam muncul dari balik tirai. Selangkah kemudian mulai melakukan gerakan dengan tangan dikembangkan dan kaki setengah maju mundur.

Beberapa gerakan dasar tarian pembuka semisal rapat nindak, tenggang rapat, pakbang dan blongter dilakukannya dengan sangat baik. Terkadang ayunan badannya yang luwes diiringi senyum simpul godaan para nayaga yang tepat berada di balik tirai. Sejurus kemudian sang penari membalikkan badannya membelakangi penonton dengan tidak henti-hentinya menggoyangkan bagian pinggulnya. Diambilnya topeng berwarna putih sebagai tarian topeng pembuka dari tiga tarian yang akan dimainkannya dalam tarian Topeng Tunggal.