Hasil Pencarian
Hasil pencarian untuk kata kunci lindung (18)
- KARAWANG : Saksi Sejarah Perjalanan Peradaban Manusia di Tatar Sunda - Jawa Barat Sejak Awal sampai Masa yang Akan DatangOleh : H.R. Hidayat Suryalaga
15 Mar 2005 - 10:09 am
Berbincang tentang wilayah Karawang, kenangan diajak menerawang ke masa lampau sejak perjalanana peradaban penghuni di Tatar Sunda khususnya dan wilayah Nusantara umumnya mulai menapaki awal perjalanan keberadaannya.
Memang adakalanya berbincang tengtang masa lalu kadang terperangkap pada suasana emosi yang penuh romantisme dan nostalgia. Dan keadaan seperti itu tidak kita kehendaki, dan perbincangan kita tidak mengarah kepada "mimpi nan indah masa lampau". Dambaan kita adalah firman-Nya, "Bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang asal bila selesai satu pekerjaan kita garap yang lainnya. Bukankah disabdakan-Nya pula suatu perubahan hanya dapat terjadi bila kita mau merubahnya".- Kampung Kuta Pantrang Nanggap Wayang
1 Dec 2004 - 4:14 am
1. KIAMAT TEH TANGTOS BAKAL KAJADIAN (:78/1,2,3,4,5) - rhs, 29 Jumadilawal 1424 H
- Assalamu'alaikum, ka muslimin wal muslimat,
asalamu'alaikum, ka mu'minin wal mu'minat. - Seja nyanggakeun nadoman, sumberna ayat Al-Qur'an,
juz anu ka tilupuluh, mugia jadi pituduh. - An-Naba' nami suratna, tujuhdalapan nomerna,
dupi nu jadi ayatna, kahiji dugi kalima, - Anu kapir teu percaya, yen kiamat bakal aya,
pajar ukur nyingsieunan,nu kapir teh seuseurian, - Padahal kiamat pasti, bakal cunduk hiji wanci,
nu uninga mung Ilahi, manusa mah moal ngarti. - Mun kiamat enggeus cunduk, nu kapir bati ngaheruk,
kakara sadar jeung eling, elingna geus elat teuing, - Nu mawi yeuh kanca mitra, urang teh wajib percaya,
engke dina hiji mangsa, kiamat pasti cundukna. - Ti ayeuna urang tobat, samemeh dongkap kiamat,
mugi Alloh ngahampura, kana samudaya dosa.
- Assalamu'alaikum, ka muslimin wal muslimat,
- KAJIAN SOSIO-BUDAYA MAKNA IKON FAUNA JAWA BARATSumbang Saran untuk Menentukan Ikon Fauna Khas Jawa Barat
1 Mar 2004 - 12:38 am
Masyarakat Jawa Barat, khususnya Etnis Sunda, pada umumnya mempunyai kebiasaan dalam MENGARTIKAN dan MEMAKNAI sesuatu yang bersifat eksternal dikaitkan dengan sesuatu yang internal. Hal ini terjadi karena kedekatan yang begitu erat dengan alam sekitar baik fisik/kontur alam, flora maupun fauna. Dengan demikian kekuatan Mithos Lama sebagai acuan berperilaku/berkehidupan masih mendapat perhatian yang sangat menentukan di masyarakat Sunda.
- DR.Ir. Mubiar Purwasasmita"Leuweung Ruksak, Cai Beak, Manusa Balangsak"
24 Dec 2003 - 2:25 am
Walaupun berlatar belakang Sarjana Teknik Kimia ITB serta lulus Doktor Teknologi Pemrosesan di Institut Nationale Polytechnique de Lorraine di Nancy Perancis tahun 1985, ketertarikan, kepedulian serta aktivitasnya di bidang kehutanan serta lingkungan hidup, khususnya di Jawa Barat tidak diragukan lagi. Dalam beberapa kegiatan, sebagai dosen, peneliti dan pengabdi kepada masyarakat, baik sendiri maupun bersama tim semenjak tahun 2000 hingga sekarang telah melakukan banyak hal, khususnya dalam memecahkan berbagai masalah lingkungan alam yang kritis, khususnya yang menyangkut infrastruktur alam hutan, sungai, danau, pesisir, pulau dan udara.
- KABUYUTAN UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGANOleh: Oman Abdurahman dan Yustiaji
17 Nov 2003 - 12:34 am
Catatan atau peninggalan sejarah Sunda tertua yang memuat istilah kabuyutan sejauh ini adalah sebuah prasasti yang dikenal dengan prasasti Cibadak. Prasasti ini merupakan peninggalan Sri Jaya Bupati, seorang raja Sunda, yang dibuat antara 1006-1016 M, Prabu Sri Jaya Bhupati memerintah bersamaan saat di Kediri, Jawa Timur, memerintah Raja Airlangga. Dalam prasasti tersebut, Sri Jayabupati telah menetapkan sebagian dari Sungai Sanghyang tapak (saat itu), sebagai kabuyutan, yaitu tempat yang memiliki pantangan (larangan) untuk ditaati oleh segenap rakyatnya.