Hasil Pencarian
Hasil pencarian untuk kata kunci mengaktualisasikan (3)
- WILAYAH CIAMIS YANG BERINTIKAN GALEUHNA GALUHOleh : H.R. Hidayat Suryalaga
28 Jun 2005 - 2:35 pm
Semoga Tatar Galuh beserta seluruh para pemimpin dan penduduknya selalu mendapat kesejahteraan seperti yang pernah dialami ketika Sang Prabu Niskala Wastu Kancana (1371- 1475 M) memerintah di negeri Kawali - Galuh.
Untuk memahami seluruh aspek kehidupan Urang Sunda, terutama pada tataran filosofi pandangan hidupnya, tidak akan terlepas dari "lingga-lingga Kasundaan" yang telah dipancangkan para leluhur Galuh - Kawali. Sejak Kerajaan KENDAN yang diawali Sang Manikmaya (536-568M) di kerajaan KENDAN; selanjutnya oleh Sang WRETIKANDAYUN (612-702M) pendiri Kerajaan GALUH sampai dengan SANG PRABU NISKALA WASTU KANCANA (1371-1475 M) dan dilanjutkan oleh cucundanya Sri Baduga Maharaja - Prabu Jayadewata - Prabu Siliwangi - Pamanah Rasa (1482-1521 M).- PAPAGON HIRUP URANG SUNDA YANG BERSUMBER DARI KEARIFAN BUDAYA CIANJUROleh : H.R. Hidayat Suryalaga
28 Jun 2005 - 2:31 pm
Berkisah tentang wilayah Cianjur, akan membawa kita kembali ke masa-masa awal, ketika kearifan para leluhur Tatar Cianjur sangat mewarnai pandangan hidup dan memberi arah perjalanan peradaban masyarakat Tatar Sunda pada umumnya. Keadaan ini terjadi terutama ketika dayeuh Cianjur ditentukan sebagai Ibu Kota Karesidenan Priangan (tahun 1816 s/d 1864 M)*). Untuk menentukan suatu tempat menjadi ibu kota Karesidenan, tentu setelah diadakan penelitian yang cermat mengenai potensi yang dikandung wilayah tsb. Pontensi itu mungkin saja di berbagai bidang, yang pada masa belum lama berselang disebut kajian berdasarkan ipoleksosbudhankam - religi serta pada masa otonomi daerah seperti sekarang mengacu kepada Visi dan Misi Prov. Jawa Barat tahun 2010 dengan 6 core kebijakan.
- Drs. H. Eka SantosaMasyarakat Sunda Memiliki Filosofis dan Nilai Budaya Luhur
22 Aug 2001 - 12:00 am
Masyarakat Sunda yang dikenal ramah, kreatif dan religius memiliki filosofis serta nilai-nilai budaya yang luhur.
Hal ini tercermin dalam kontribusi yang diberikan untuk memperkokoh eksistensi dan dinamika pembangunan pemerintahan maupun kemasyarakatan di Jawa Barat.
Untuk menyiasati berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi Jawa Barat, kita senantiasa berupaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai "silih asih, silih asah, silih asuh" dengan pola pemecahan masalah "caina herang laukna beunang".