Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci beras (44)

RONGGENG, DI ATAS DAN DI BELAKANG PANGGUNGTelaah Heurmanetika Filosofis dalam Kajian Folklorik Sunda

22 Aug 2001 - 12:00 am

Ronggeng di atas panggung yang kasat mata, ialah suatu seni pertunjukan yang lebih bersifat hiburan. Untuk keperluan ini, seperti penampakan seni Ronggeng sekarang inilah, berkonotasi sangat fisikal indrawi.

Peran Ronggeng di belakang panggung (kajian Esoteris) ternyata begitu bermakna. Melambangkan cobaan hidup baik lahir maupun batin bagi manusia. Bukankah kualitas itu hanya bisa dicapai bila telah diuji lebih dahulu?

INDRAWATI LUKMANDuta Seni dan Budaya Indonesia, Keliling Dunia dengan Kreasi Tari

22 Aug 2001 - 12:00 am

Indrawati Carvacrolia dilahirkan di Bandung pada tanggal 1 April 1944 kini lebih dikenal dengan nama Indrawati Lukman. Melalui gerak tarinya Indrawati Lukman telah melawat ke berbagai negara di belahan dunia.

Dedikasi Indrawati Lukman dalam dunia Seni Tari dan kemampuannya mengelola Studio Tari telah terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterimanya. Berbagai kegiatan penting yang diselenggarakan di Kota Bandung, apabila melibatkan unit kesenian khususnya Seni Tari akan meminta penanganan Indrawati Lukman bersama Studio Tari Indra.

LALAB DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUNDA

22 Aug 2001 - 12:00 am

Dalam budaya dan kehidupan masyarakat Sunda, lalab sudah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan sejak dahulu. Kalau dahulu lalab memiliki arti tersendiri dalam kehidupan tradisi di pedesaan, sekarang sudah merupakan bagian dari lingkungan kehidupan modern masyarakat kota.

Drs. H. Eka SantosaMasyarakat Sunda Memiliki Filosofis dan Nilai Budaya Luhur

22 Aug 2001 - 12:00 am

Masyarakat Sunda yang dikenal ramah, kreatif dan religius memiliki filosofis serta nilai-nilai budaya yang luhur.
Hal ini tercermin dalam kontribusi yang diberikan untuk memperkokoh eksistensi dan dinamika pembangunan pemerintahan maupun kemasyarakatan di Jawa Barat.

Untuk menyiasati berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi Jawa Barat, kita senantiasa berupaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai "silih asih, silih asah, silih asuh" dengan pola pemecahan masalah "caina herang laukna beunang".