Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci ditengah (7)

Upacara Adat di Kampung Naga

14 Feb 2005 - 10:35 pm

Upacara-upacara yang senantiasa dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga ialah Upacara Menyepi, Upacara Hajat Sasih, dan Upacara Perkawinan.

Upacara menyepi dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga pada hari selasa, rabu, dan hari sabtu. Upacara ini menurut pandangan masyarakat Kampung Naga sangat penting dan wajib dilaksanakan, tanpa kecuali baik laki-laki maupun perempuan. Oleh sebab itu jika ada upacara tersebut di undurkan atau dipercepat waktu pelaksanaannya. Pelaksanaan upacara menyepi diserahkan pada masing-masing orang, karena pada dasarnya merupakan usaha menghindari pembicaraan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat. Melihat kepatuhan warga Naga terhadap aturan adat, selain karena penghormatan kepada leluhurnya juga untuk menjaga amanat dan wasiat yang bila dilanggar dikuatirkan akan menimbulkan malapetaka.

Sebuah Catatan: DIALOG SERATUSMembangun Daya Tahan dan Daya Juang Masyarakat
(Kerjasama Bandung Spirit & YPSDM Forum Rektor)

20 Aug 2002 - 8:29 am

Akibat masa keterpurukan yang berkepanjangan, masyarakat kelas menengah kebawah dihadapkan kepada situasi kejiwaan yang berintikan rasa kehilangan. Mereka kehilangan sumber nafkah, kepercayaan (kepada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif), kehilangan panutan, kehilangan rujukan dalam kehidupan sehari-hari dan kehilangan harapan akan masa depan. Dibawah tekanan keadaan seperti itu, mereka lebih mudah melakukan baik tindak kejahatan individual maupun amuk masa yang destgruktif. Kedua macam tindakan itu berintikan kekerasan,baik terhadap sesama manusia maupun terhadap alam. Disesalkan, kelompok elit yang seharusnya menjadi panutan didalam dan mengatasi rasa kehilangan itu ternyata belum dapat diandalkan. Sebagian diantaranya bahkan tidak sadar akan masalah yang begitu nyata, sebagian lainnya justru memanfaatkan keadaan itu untuk tujuan-tujuan pribadi maupun golongan. Perbuatan tidak layak dan tidak terhormat seperti itu harus segera dihentikan dan upaya-upaya nyata yang benar-benar dibimbing cita-cita mulia harus digalakkan.

Naskah Kuna: WAWACAN ISTRI SAJATI

22 Jul 2002 - 5:30 am

Pak Sarikam yang hidupnya menduda, tinggal di desa Sukasari. Pekerjaan sehari-hari sebagai tukang kayu (bas). Pada waktu ia sedang memborong membangun rumah pak Lurah. Masih di desa itu tinggallah seorang gadis yatim piatu bernama Nyi Sari. Ia belum mendapat Jodoh, mungkin karena penyakit yang di deritanya selama ini, yaitu sekujur tubuhnya penuh dengan koreng. Pak Sarikam dating meminangnya, maka kemudian kawinlah mereka.

MENGENAL GEDUNG-GEDUNG KUNO DI KOTA BANDUNG

12 Nov 2001 - 7:41 pm

Beberapa bangunan kuno peninggalan Zaman Kolinal Belanda yang ada di Kota Bandung kini hampir punah. Beberapa diantaranya telah direnovasi sehingga merubah bentuk bahkan diantaranya ada yang hilang sama sekali.

Berikut beberapa bangunan yang masih berdiri kokoh dan bisa dilihat gaya arsitekturnya, sebagai peninggalan artistik di bidang arsitektur. Mungkin sebaiknya bangunan seperti ini jangan sampai kita musnahkan sama sekali malah sebaiknya kita pertahankan wujud bangunannya tanpa merubah keasliannya. Gedung-gedung tersebut diantaranya Gedung Dwi Warna, Gedung Pakuan dan Gedung Sate serta beberapa bangunan lainnya.

Prof. H. Ajip RosidiPengarang Sunda yang Produktif dan Inovatif

9 Oct 2001 - 4:20 am

Salah seorang Inohong Sunda yang tampil kali ini di SundaNet.Com adalah Prof. H. Ajip Rosidi. Beliau dilahirkan di Jatiwangi pada tanggal 31 Januari 1938. Saat ini Ajip Rosidi adalah salah seorang Guru Besar di Osaka Gaikokugo Daigaku atau Universitas Bahasa Asing Osaka.

Secara formal Ajip Rosidi tidak tamat Sekolah Menengah Umum (SMU). Walaupun demikian hasil karyanya melebihi tingkat sarjana. Kepandaian Ajip semakin terasah karena pada tahun 1953 sampai 1955 dipercaya mengomandani media Suluh Pelajar. Kemudian pada tahun 1965 sampai 1967 Ajip memegang Majalah Sunda, selain itu juga pernah memimpin Budaya Jaya dari tahun 1968-1979. Tulisan-tulisannya terasa tajam dan berisi. Apalagi sewaktu menerbitkan Majalah Sunda, nama Ajip sangat populer dan cukup diperhitungkan.