Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci ditulis (18)

WILAYAH CIAMIS YANG BERINTIKAN GALEUHNA GALUHOleh : H.R. Hidayat Suryalaga

28 Jun 2005 - 2:35 pm

Semoga Tatar Galuh beserta seluruh para pemimpin dan penduduknya selalu mendapat kesejahteraan seperti yang pernah dialami ketika Sang Prabu Niskala Wastu Kancana (1371- 1475 M) memerintah di negeri Kawali - Galuh.

Untuk memahami seluruh aspek kehidupan Urang Sunda, terutama pada tataran filosofi pandangan hidupnya, tidak akan terlepas dari "lingga-lingga Kasundaan" yang telah dipancangkan para leluhur Galuh - Kawali. Sejak Kerajaan KENDAN yang diawali Sang Manikmaya (536-568M) di kerajaan KENDAN; selanjutnya oleh Sang WRETIKANDAYUN (612-702M) pendiri Kerajaan GALUH sampai dengan SANG PRABU NISKALA WASTU KANCANA (1371-1475 M) dan dilanjutkan oleh cucundanya Sri Baduga Maharaja - Prabu Jayadewata - Prabu Siliwangi - Pamanah Rasa (1482-1521 M).

AJIP ROSIDI : "SOSOK ORANG SUNDA MODEREN?"Oleh : Ganjar Kurnia (Pusat Dinamika Pembangunan Universitas Padjadjaran)

14 Dec 2004 - 10:38 pm

Sebagai orang yang tidak pernah berinteraksi secara mendalam dengan Kang Ajip Rosidi (KAR), maka ketika diminta untuk memberi pandangan terhadap KAR, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membaca buku-bukunya. Karena tinjauannya lebih kepada pemahaman terhadap sosok pribadi (bukan telaah karya sastra), maka pilihan jatuh kepada buku-buku karya KAR yang menurut KAR sendiri "jiga otobiografi atawa memoar" atau "panineungan". Adapun buku-buku yang dianggap "jiga otobiografi atawa memoar" dan "panineungan" tersebut adalah : Hurip Waras (1988), Beber Layar (Cetakan ke 1 tahun 1964), Pancakaki (1993), Trang-trang Kolentrang (1999), Ucang-Ucang Angge (2000).

KUNINGAN: DENGAN AMANAT SEWAKA DARMA DARI PRABUGURU DARMASIKSAUpaya Memanfaatkan Nilai Budaya Lokal yang Terkandung dalam Kropak 632 sebagai Kontribusi bagi Kesejahteraan Bangsa

1 Dec 2004 - 4:12 am

Ternyata berdasarkan data historis wilayah Kuningan mempunyai kedudukan yang sangat kuat dan mendasar dalam memberi warna pada karakter Urang Sunda/Jawa Barat. Berbahagialah kita yang kini masih berkesempatan untuk menyimak, menafakuri, dan mengamalkan kearifan lokal. Meskipun sedikit terlambat bagi kita untuk mengetahui nilai-nilai kearifan nenek moyang kita.

Dalam khazanah naskah kuno Tatar Sunda, dikenal sebuah naskah dengan nama SEWAKA DARMA atau AMANAT GALUNGGUNG atau NASKAH CIBURUY (tempat ditemukannya naskah tsb, di daerah Garut) dengan kode Kropak No. 632. Ditulis di atas 7 lembar daun nipah dengan menggunakan aksara Sunda.

KOTA BEKASIPERNAH MENJADI IBUKOTA KERAJAAN TARUMANAGARA

19 Oct 2004 - 2:18 am

Bila kita berkesempatan memasuki kota-kota yang berada di Tatar Sunda - Jawa Barat, yang terasa dan terekam sebagian besar adalah atmosfir kehidupan kota-kota bernuansakan "jaman sekarang" - kota metropolis - yang hampir seragam keadaannya. Malah kota Bekasi telah direncanakan untuk menjadi kota metropolitan, ditambah lagi secara geografis kewilayahan begitu dekat dengan Kota Jakarta. yang sudah lebih dulu menjadi metropolitan dengan sejumlah permasalahan yang menimpanya.

DANGIANG AKSARA SUNDAPemaknaan Filosofi terhadap Susunan (Abjad) Aksara Sunda

9 Jun 2004 - 2:42 am

Hasil Lokakarya Aksara Sunda yang dilaksanakan atas prakarsa Pemda TK I Prop. Jabar dan Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, tanggal 21 Oktober 1997, adalah peristiwa budaya yang sangat besar dan mendasar "bagi" peradaban Sunda. Bangsa yang mempunyai sistem ortografis sendiri, berkemungkinan untuk menjadi bangsa yang "besar".
Wacana ini mencoba menarik makna yang terdalam dari rangkaian AKSARA SUNDA yang telah ditetapkan dalam Perda Prop. Jabar No.5 Tahun 2003.
Penulis beranggapan bahwa setiap fonem dan fonetis yang ditulis dan diucapkan akan mempunyai makna yang sangat hakiki. Mungkin hal ini sesuatu yang masih dianggap terlalu jauh untuk ditafakuri, tetapi pemikiran ke arah ini bukanlah sesuatu yang baru, Ibnu Arabi pada abad VI H sudah memulainya dengan analisis HAKIKAT LAFADZ ALLAH -- Menemukan Rahasia Ketuhanan Melalui Studi Teks "Jalalah" -- terjemah Drs. Hassan Abrori M.A., Pustaka Progresif, Surabaya, 1996, dan pustaka lainnya yang tersebar di masyarakat.
Dengan menggunakan metoda ekliktika dan setelah meneliti kaidah-kaidah pemaknaan aksara/huruf dari bermacam sumber maka dapat disimpulkan bahwa dalam kandungan SUSUNAN AKSARA SUNDA terdapat pesan maknawi yang holisitk dan religius yang bisa dijadikan acuan hidup masyarakat Sunda.