Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci indon (86)

THE CELESTINE PROPHECY(Manuskrip Celestine anu medar Konsep Evolusi Manusa jeung Kamanusaanana)

25 Apr 2002 - 3:54 am

Buku The Celestine Prophecy, karangan James Redfield ditarjamahkeun ku Alfons Taryadi. diterbitkeun ku Gramedia Pustaka Utama, 1999, citakan ka-3 kaitung buku nu laris, malah loba panganutna, kaasup di Indonesia oge. Ceuk beja mah ieu buku teh gambaran tina pamadeganana kelompok Greenpeace, anu miharep kapiarana lingkungan alam di sakuliah bumi.

Pamadeganana miang tina alam transenden - spiritual - pangpangna kamekaran spiritual personal anu cenah boh ku elmu pangaweruh, ku filsafat malah ku agama oge hal nu transenden spiritual ieu teh can bisa katerangkeun kalawan eces. Aya udagan anu dasar pisan nu rek dihontal ku The Celestine Prophercy nyaeta perlu ayana definisi anyar, pangpangna nu ngeunaan HAKEKAT TUHAN jeung HUBUNGAN URANG JEUNG TUHAN (kaca:51)

STUDIO SENI RUPA RANGGA GEMPOL

17 Apr 2002 - 2:38 am

Barli Sasmita adalah salah seorang pelukis Angkatan 1935, yang bersama-sama dengan Affandi, Hendra Gunawan, Wahidi dan Sudarsono mendirikan Kelompok Lima Bandung. Sebagai pelukis Barli tetap eksis dan produktif dalam karya-karyanya sampai sekarang.

Diluar kegiatannya, Barli serius menekuni bidang pendidikan seni lewat Studio Rangga Gempol (SRG) yang didirikan pada awal tahun 1958. Studio ini semula dikenal sebagai Studio Gelanggang Karya Bandung. Dalam perjalanannya sampai sekarang, SRG berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk mengenal dan memahami hal-hal mengenai seni, khususnya seni lukis.

SEJARAH SEBAGAI PENDORONG TERWUJUDNYA PERADABAN BANGSA YANG MADANI DAN MARDOTILLAHOleh: H.R. Hidayat Suryalaga

9 Apr 2002 - 6:46 am

Beberapa wacana adagium tentang sejarah dan peradaban manusia bahwa: Pada dasarnya manusia itu adalah mahluk berperadaban (Al Insan Madaniyun bit Tab'I - Ibn Khaldun). Untuk menghancurkan suatu bangsa hilangkan saja kebanggaan akan sejarahnya. Menurut Sosiolog Barat, kacida hinana bangsa nu teu bogaeun sajarahna (betapa hinanya bangsa yang tidak mempunyai sejarahnya). Hal ini terungkap dalam Dialog Drama Sanghiyang Tapak - Teater Sunda Kiwari pada Tahun 1987.

TATA BUSANA DODOT SUNDA & DODOT POLENG RELIGIUSOleh: Drs. H.R. Hidayat Suryalaga

11 Mar 2002 - 3:51 am

Tata busana Mojang Sunda sudah terkenal sampai ke mancanegara. Keindahan, keluwesan, mode serta asesoriesnya selalu menjadi acuan tata busana wanita Nasional. Demikian pula tata busana Pengantinnya, dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan yang pesat, sehingga Bandung sering disebut sebagai pusat mode bagi Nusantara.

Tetapi tata busana untuk kaum Pria Sunda tidak sepesat perkembangan tata busana mojangnya. Padahal tidak sedikit kaum pria Urang Sunda yang pada waktu-waktu tertentu, seperti halnya dalam resepsi pernikahan, sangat berkeinginan untuk mempunyai tata busana pria yang khas Sunda. Pada beberapa kesempatan penulis telah mencoba memodifikasi tata busana Dodot Kasundaan, hasilnya antara lain berupa tata busan pria/dodot Jajaka yang digunakan sebagai tata busana wajib pada pemilihan Jajaka dan Mojang Parahiyangan/Jawa Barat (1993).

SEKILAS SEJARAH SUNDAMulai Zaman Pra Sejarah, Kerajaan, Kolonial dan Masa Kini

11 Mar 2002 - 3:26 am

Era sejarah di Tanah Sunda baru dimulai pada pertengahan abad ke-5 seiring dengan dibuatnya dokumen tertulis berupa beberapa buah prasasti yang dipahat pada batu dengan menggunakan Bahasa Sansekerta dan Aksara Pallawa. Prasasti-prasasti itu yang ditemukan di daerah Bogor, Bekasi dan Pandeglang dibuat pada zaman Kerajaan Tarumanagara dengan salah seorang rajanya bernama Purnawarman dan ibukotanya terletak di daerah Bekasi sekarang. Pada masa itu sampai abad ke-7, sistem kerajaan sebagai merupakan pemerintahan, Agama Hindu sebagai agama resmi negara, sistem kasta sebagai bentuk stratifikasi sosial, dan hubungan antar negara telah mulai terwujud, walaupun masih dalam tahap awal dan terbatas.