Hasil Pencarian
Hasil pencarian untuk kata kunci kolek (14)
- Cara Membuat e-Library
27 Apr 2017 - 3:53 pm
Munculnya istilah e-Library merupakan kolaborasi terkini antara perpustakaan dengan teknologi informasi. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para pemustaka, sedangkan e-Library merupakan kesatuan manajemen database perpustakaan yang dikelola sedemikian rupa dengan sarana penerapan teknologi informasi.
- KUJANGSenjata Khas Urang Sunda
17 Jan 2004 - 6:20 am
"...Ganjaran nu belapati, satria santosa iman, Raden teu burung dileler, jimat kujang nu utama, pikeun neruskeun lampah, pangjurung ngapung ka manggung, pamuka lawang ka Sunan. Cangkingan lalaki langit, wangkingan lalanang jagat, wewesen leber wawanen, saratna sapira kujang nanging jadi lantaran, Sunan Ambu mikayungyun, para jawara ngaraksa. Kujang the dipake ciri, pusaka Tanah Pasundan, ciciren gede wewesen, pantang lumpat ngandar jangjang, ngeok eleh ku bikang, saur galur nu cacatur, kujang dua pangadekna..."
- PUSAKA KEBESARAN LELUHUR PASUNDANTERKOLEKSI DI MUSEUM PRABU GEUSAN ULUN
1 Aug 2003 - 3:51 am
Usaha permulaan benda-benda pusaka peninggalan leluhur, sebagai tempat penyimpanan dan penyelamat benda budaya yang tak ternilai harganya, hingga dapat memelihara dan merawatnya sebaik mungkin merupakan tujuan museum. Museum Prabu Geusan Ulun terletak di kota jantung Sumedang, 45 Km dari pusat Kota Bandung. Nama museum diambil dari nama tokoh sejarah Kharismatik yang berjaya dalam penyebaran agama Islam, memerintah pada tahun 1578 sampai tahun 1601. Museum ini didirikan dan dikelola oleh Yayasan Pangeran Sumedang (YPS).
- WANITA DENGAN PERANNYAOleh: H.R. Hidayat Suryalaga
24 Dec 2002 - 11:12 pm
Tulisan ini sebagai suatu upaya mencari "KABERKAHAN" dari peran seorang IBU/WANITA berdasarkan Folklor Sunda dan kajian kasus per kasus. Semoga bermanfaat bagi perbincangan kita dalam arus "persamaan hak dan gender" yang kini hangat dicelotehkan orang.
Tulisan yang tidak berpretensi ilmiah ini saya persembahkan kepada semua wanita, sebagai rasa hormat dan kagum kepada insan yang ditakdirkan menjadi wanita. Wacana ini penulis susun sebatas menelusuri dan mengkaji nilai-nilai luhur mengenai kedudukan dan peran wanita yang terjumpai dalam folklor Sunda. Pada akhirnya diharapkan kita semua faham bagaimana "ngalap berekah" dari insan yang ditakdirkan menjadi wanita. Bukankah kata leluhur Sunda "ARI MUNJUNG ULAH KA GUNUNG, MUNJUNG MAH KUDU KA INDUNG".- Sebuah Catatan: DIALOG SERATUSMembangun Daya Tahan dan Daya Juang Masyarakat
(Kerjasama Bandung Spirit & YPSDM Forum Rektor) 20 Aug 2002 - 8:29 am
Akibat masa keterpurukan yang berkepanjangan, masyarakat kelas menengah kebawah dihadapkan kepada situasi kejiwaan yang berintikan rasa kehilangan. Mereka kehilangan sumber nafkah, kepercayaan (kepada lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif), kehilangan panutan, kehilangan rujukan dalam kehidupan sehari-hari dan kehilangan harapan akan masa depan. Dibawah tekanan keadaan seperti itu, mereka lebih mudah melakukan baik tindak kejahatan individual maupun amuk masa yang destgruktif. Kedua macam tindakan itu berintikan kekerasan,baik terhadap sesama manusia maupun terhadap alam. Disesalkan, kelompok elit yang seharusnya menjadi panutan didalam dan mengatasi rasa kehilangan itu ternyata belum dapat diandalkan. Sebagian diantaranya bahkan tidak sadar akan masalah yang begitu nyata, sebagian lainnya justru memanfaatkan keadaan itu untuk tujuan-tujuan pribadi maupun golongan. Perbuatan tidak layak dan tidak terhormat seperti itu harus segera dihentikan dan upaya-upaya nyata yang benar-benar dibimbing cita-cita mulia harus digalakkan.