Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci sikap (23)

AJIP ROSIDI : "SOSOK ORANG SUNDA MODEREN?"Oleh : Ganjar Kurnia (Pusat Dinamika Pembangunan Universitas Padjadjaran)

14 Dec 2004 - 10:38 pm

Sebagai orang yang tidak pernah berinteraksi secara mendalam dengan Kang Ajip Rosidi (KAR), maka ketika diminta untuk memberi pandangan terhadap KAR, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah membaca buku-bukunya. Karena tinjauannya lebih kepada pemahaman terhadap sosok pribadi (bukan telaah karya sastra), maka pilihan jatuh kepada buku-buku karya KAR yang menurut KAR sendiri "jiga otobiografi atawa memoar" atau "panineungan". Adapun buku-buku yang dianggap "jiga otobiografi atawa memoar" dan "panineungan" tersebut adalah : Hurip Waras (1988), Beber Layar (Cetakan ke 1 tahun 1964), Pancakaki (1993), Trang-trang Kolentrang (1999), Ucang-Ucang Angge (2000).

KUNINGAN: DENGAN AMANAT SEWAKA DARMA DARI PRABUGURU DARMASIKSAUpaya Memanfaatkan Nilai Budaya Lokal yang Terkandung dalam Kropak 632 sebagai Kontribusi bagi Kesejahteraan Bangsa

1 Dec 2004 - 4:12 am

Ternyata berdasarkan data historis wilayah Kuningan mempunyai kedudukan yang sangat kuat dan mendasar dalam memberi warna pada karakter Urang Sunda/Jawa Barat. Berbahagialah kita yang kini masih berkesempatan untuk menyimak, menafakuri, dan mengamalkan kearifan lokal. Meskipun sedikit terlambat bagi kita untuk mengetahui nilai-nilai kearifan nenek moyang kita.

Dalam khazanah naskah kuno Tatar Sunda, dikenal sebuah naskah dengan nama SEWAKA DARMA atau AMANAT GALUNGGUNG atau NASKAH CIBURUY (tempat ditemukannya naskah tsb, di daerah Garut) dengan kode Kropak No. 632. Ditulis di atas 7 lembar daun nipah dengan menggunakan aksara Sunda.

KOTA DEPOKMANDALA BINAYA PANTI KAWIKWAN

19 Oct 2004 - 2:13 am

Ketika kita memasuki kota-kota yang berada di Tatar Sunda - Jawa Barat, yang terasa dan terekam sebagian besar adalah atmosfir kehidupan kota-kota bernuansakan "jaman sekarang", kota metropolis yang hampir seragam keadaannya. Demikian pula permasalahan yang dihadapi para stakeholders pun hampir seragam pula. Antara lain permukiman kumuh, sampah yang selalu menjadi masalah, perihal air yang semakin mengkhawartirkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Ini baru masalah yang berskala fisik, belum lagi masalah kehidupan lainnya yang menyangkut kualitas penduduknya. Bukankah IPM Provinsi Jawa Barat hanya menduduki nomor 17 dari 26 provinsi di NKRI ini, di bawah IPM Provinsi Papua dan NAD.

PESONA TARI TRADISI DALAM TOPENG CISALAK

27 Sep 2004 - 3:22 am

Asap pedupaan masih mengepul di antara nayaga saat seorang ronggeng (penari) wanita dengan mengenakan toka-toka, apok, kebaya, sinjang dan ampreng dengan warna cerah kuning, hijau dan merah setengah membungkuk pertanda memberi salam muncul dari balik tirai. Selangkah kemudian mulai melakukan gerakan dengan tangan dikembangkan dan kaki setengah maju mundur.

Beberapa gerakan dasar tarian pembuka semisal rapat nindak, tenggang rapat, pakbang dan blongter dilakukannya dengan sangat baik. Terkadang ayunan badannya yang luwes diiringi senyum simpul godaan para nayaga yang tepat berada di balik tirai. Sejurus kemudian sang penari membalikkan badannya membelakangi penonton dengan tidak henti-hentinya menggoyangkan bagian pinggulnya. Diambilnya topeng berwarna putih sebagai tarian topeng pembuka dari tiga tarian yang akan dimainkannya dalam tarian Topeng Tunggal.

SOSIALISASI BIDANG PENATAAN RUANG MELALUI ASPEK AGAMA DAN BUDAYAKerjasama Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa Barat dengan PT.Wahana Raksa Sunda (http//:www.sundanet.com)

15 Oct 2003 - 1:51 am

Propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 3.709.528,44 Ha, memiliki potensi dan permasalahan yang spesifik. Karakter social budaya, keanekaragaman sumberdaya dan posisi geografis yang berbatasan dengan ibukota negara merupakan factor-faktor penyebab meningkatnya pertumbuhan penduduk. Kondisi tersebut berimplikasi pada terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dan inefisiensi pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Mengingat luasnya lingkup permasalahan pemanfaatan ruang, perlu adanya pemahaman dan kesepakatan bersama dari semua stakeholders dalam meningkatkan peran sertanya melalui kegiatan pembangunan, sehuingga tercipta pembangunan yang sesuai dengan perencanaan dan berwawasan lingkungan. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan sumberdaya manusia melalui forum koordinasi.