Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci biasanya (25)

PUISI "KAULINAN BARUDAK"

27 Sep 2001 - 6:50 am

Yang dimaksud dari Puisi “Kaulinan Barudak” disini adalah puisi-puisi Sunda buhun yang lazim dinyanyikan anak-anak sembari bermain-main di halaman rumah atau di beranda rumah, bahkan mungkin dibawakan sambil naik pohon. Waktunya siang hari atau malam hari disaat mereka dapat berkumpul.

Puisi-puisi tersebut kadang-kadang sulit dipahami maksudnya sebagaimana makna dalam bahasa prosa.

SENI PERTUNJUKAN BANJET

19 Sep 2001 - 6:34 am

Banjet atau kadang-kadang juga disebut Topeng Karawang merupakan suatu seni pertunjukan semacam Longser yang hidup dan berkembang di Karawang. Dalam perkembangannya Banjet mengalami perubahan, seperti Banjet Margaluyu dilengkapi dengan instrumen: Gambang, Kolenang, Saron 2 buah, Panerus serta Goong Gantung, yang semula hanya waditra-waditra yang tergabung dalam Ketuk Tilu.

MENGENAL SENI ANGKLUNG

13 Sep 2001 - 2:33 am

Angklung yang kita kenal saat ini adalah waditra yang terbuat dari ruas-ruas bambu. Cara memainkannya digoyangkan oleh tangan. Terdapat di seluruh daerah Jawa Barat. Di Banten angklung dimainkan dalam upacara ngaseuk (menanam benih padi di ladang).

Beberapa jenis angklung kami coba perkenalkan disini adalah angklung buncis, angklung bungko, angklung daeng dan angklung gubrag.

KESENIAN SISINGAAN

13 Sep 2001 - 1:28 am

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk memberikan nama kepada salah satu jenis kesenian di daerah Subang.
Sisingaan adalah sebuah patung singa yang terbuat dari kayu dan digunakan sebagai alat pengusung anak sunat dalam upacara khitanan.

Seperti kita ketahui bahwa kesenian rakyat atau kesenian daerah terutama di Jawa Barat sangat sulit ditelusuri asal-usulnya secara tepat. Kesenian tersebut seolah-olah hidup dan berkembang tanpa sejarah, oleh karenanya sangat sulit apabila kita menuntut informasi tentang siapa, kapan dan di mana kesenian itu diciptakan.

ADAT ISTIADAT SUNDA

6 Sep 2001 - 12:00 am

Bagi masyarakat yang lahir dan dibesarkan di Tatar Sunda, mungkin masih terngiang dan masih ingat sebuah kata yang berbunyi Pamali.
Kata pamali ini lazim sebuah sebutan untuk mengatakan segala sesuatu yang tabu, dan jangan sekali-kali kita menanyakan mengapa bila disebut pamali.