Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci ngaji (7)

PAPAGON HIRUP URANG SUNDA YANG BERSUMBER DARI KEARIFAN BUDAYA CIANJUROleh : H.R. Hidayat Suryalaga

28 Jun 2005 - 2:31 pm

Berkisah tentang wilayah Cianjur, akan membawa kita kembali ke masa-masa awal, ketika kearifan para leluhur Tatar Cianjur sangat mewarnai pandangan hidup dan memberi arah perjalanan peradaban masyarakat Tatar Sunda pada umumnya. Keadaan ini terjadi terutama ketika dayeuh Cianjur ditentukan sebagai Ibu Kota Karesidenan Priangan (tahun 1816 s/d 1864 M)*). Untuk menentukan suatu tempat menjadi ibu kota Karesidenan, tentu setelah diadakan penelitian yang cermat mengenai potensi yang dikandung wilayah tsb. Pontensi itu mungkin saja di berbagai bidang, yang pada masa belum lama berselang disebut kajian berdasarkan ipoleksosbudhankam - religi serta pada masa otonomi daerah seperti sekarang mengacu kepada Visi dan Misi Prov. Jawa Barat tahun 2010 dengan 6 core kebijakan.

KAMPUNG NAGA

16 Jan 2005 - 1:01 am

Kampung Naga merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekolompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leleuhurnya. Hal ini akan terlihat jelas perbedaannya bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga hidup pada suatu tatanan yang dikondisikan dalam suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat.

Kampung Naga secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan disebelah utara dan timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber iarnya berasal dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26 kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah di tembok (Sunda sengked) sampai ketepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemudian melaluai jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.

Dipegat Peneng

14 May 2003 - 1:38 am

Bisa jadi kulantaran pangeusi kota can loba, sasat kaurus pisan kota teh. Kageroh ku pamarentah kota nu pagawena ukur pupuluhan oge. Ongkoh warga kota teh narurut keneh. Sarieuneun mun teu nurut kana peraturan atawa baha kana parentah gegeden teh.

Geura we, tutumpakan, teu waranieun ngarempak palaturan padahal tara sapanjangna aya pulisi. Kareta mesin, beca, delman, geus puguh ari motor jeung mobil mah, apan tara aya nu wani ngulampreng peuting bari teu make lampu. Berko sepedah teh apan paalus-alus, pacaang-caang.

Naskah Kuna: WAWACAN BERMANA SAKTI

25 Jun 2002 - 7:45 am

Adalah kisah di Kerajaan Keling dengan rajanya bernama Bermana Alam. Dari permaisuri Sekarwulan is berputra Bermana Sakti. Yang menjadi Penghulu serta Patih di negara itu tidak disebutkan namanya, tetapi hanya disebut bahwa keduanya adalah adik sang raja.

TATAKRAMA BASA SUNDAKu: Drs. H.R. Hidayat Suryalaga

11 Mar 2002 - 3:42 am

Undak-Usuk Basa Sunda anu dina Kongres Basa Sunda taun 1986 di Cipayung Bogor disebut TATAKRAMA BASA SUNDA teh upama dijumlahkeun mah aya dalapan tahapan (ragam). Sanajan Konferensi Kebudayaan Sunda I di Bandung jeung Kongres Basa Sunda VII di Garut ngusulkeun supaya Tatakrama Basa Sunda (UUBS) cukup dua tahap bae nyaeta RAGAM HORMAT jeung RAGAM LOMA, tapi dina hirup kumbuh sapopoe mah masih keneh digarunakeun TILU TAHAP/RAGAM.