Hasil Pencarian

Hasil pencarian untuk kata kunci rangka (55)

CARITA PANTUN MUNDING KAWATI

8 Aug 2002 - 5:58 am

Dalam Carita Pantun ini, diterangkan bahwa Prabu Mundingkawati merupakan keturunan Prabu Siliwangi dan menjadi raja di Haur Doni.Prabu Mundingkawati memiliki 2 orang permaisuri yakni Ratna Sari dan Ratna Kembang. Keduanya keturunan bidadari dari kahiangan yang sama-sama sedang mengandung.Pada suatu saat kedua permaisuri bermimpi didatangi kucing candramawat yang naik ke pangkuan masing-masing, keraton rusak, negara dilanda banjir, dan raja berlayar dengan perahu diterjang angin ribut sampai tenggelam. Baginda menafsirkannya sebagai pertanda akan ada raja yang meyatakan takluk.

Naskah Kuna: WAWACAN ISTRI SAJATI

22 Jul 2002 - 5:30 am

Pak Sarikam yang hidupnya menduda, tinggal di desa Sukasari. Pekerjaan sehari-hari sebagai tukang kayu (bas). Pada waktu ia sedang memborong membangun rumah pak Lurah. Masih di desa itu tinggallah seorang gadis yatim piatu bernama Nyi Sari. Ia belum mendapat Jodoh, mungkin karena penyakit yang di deritanya selama ini, yaitu sekujur tubuhnya penuh dengan koreng. Pak Sarikam dating meminangnya, maka kemudian kawinlah mereka.

Naskah Kuna: PANTUN RAMAYANA

25 Jun 2002 - 7:38 am

Patih Sang Sombali pindah dari Lengkapura untuk menetap di Perkampungan Candi Jambu Luwuk. Atas petunjuk bianglala, ia menemukan seorang bayi yang keluar dari luka Sang Manondari yang tewas dan dikuburkan di Bukit Si Miri-miri, Palasari, bersama suaminya Rawana, dan saudaranya Mantri Premana. Rawana terbunuh dalam peperangan oleh Sang Ramadewa. Bayi itu kemudian diambil dan dipelihara serta dinamai Brabu Manabaya oleh Sang Sombali.

SEJARAH TASIKMALAYAOleh: Ietje Marlina

19 Jun 2002 - 6:00 am

Sebelum ibukota Kabupaten Sukapura berkedudukan di Tasikmalaya, kota ini merupakan sebuah afdeeling yang diperintah oleh seorang Patih Lurah (Zelfstandige Patih). Waktu itu namanya Tawang atau Galunggung. Sering juga penyebutannya disatukan menjadi Tawang-Galunggung. Tawang sama dengan "sawah" artinya tempat yang luas terbuka, dalam Bahasa Sunda berarti "palalangon".

BASA INDUNG PITUDUH PIKEUN HIRUP APANJANG-APUNJUNGKu: Drs. R.H. Hidayat Suryalaga

13 Jun 2002 - 7:00 am

Upami urang nengetan sareng ngalenyepan "hariring indung" dina rumpaka di luhur ku urang bakal karaos pisan, ayana rupi-rupi rasa: harepan, kanyaah, kaiklasan, cita-cita, du'a ti nu jadi indung ka putrana nu jadi jimat manah kembang soca pupunden ati ibu ramana. Ti nalika jabang bayi aya dina lebet kandungan keneh, nu jadi indung mah parantos galecok "sasauran" sareng putra nu dikandungna, basana teh: "Utun-Inji, jabang bayi, masing lulus-banglus, berkah salamet, jauh balai-parek rejeki, pait daging pahang tulang. Amit-amit jabang bayi, ulah rek saturut-turutna, ari lain turutaneun mah, ulah sadenge-dengena ari lain dengekeuneunana, ulah satenjo-tenjona ari lain tenjoeunana, ulah saomong-omongna ari lain omongkeuneunana.